BAHARI CRUISE DESTINASI INTERNATIONAL

Perusahaan Kapal Pesiar Buat Kemajuan Dalam Libur Ramah Lingkungan 

CHESHIRE, bisniswisata.co.id : Kapal pesiar telah menjadi moda perjalanan populer bagi ribuan wisatawan di seluruh dunia yang ingin menjelajahi berbagai destinasi sambil menikmati pengalaman yang nyaman dan unik. 

Namun, dengan meningkatnya jumlah perusahaan pelayaran dan kapal, muncullah kenyataan pahit mengenai polusi yang disebabkan oleh kapal-kapal tersebut.

Dilansir dari tourism-review.com, di dunia saat ini, di mana perlindungan lingkungan merupakan prioritas utama, para pemain utama di industri pelayaran berupaya menerapkan langkah-langkah yang berpihak pada lingkungan.

Apa tindakan yang diambil oleh perusahaan pelayaran?

Manajemen energi dan bahan bakar

Salah satu poin perdebatan pertama, dan tentunya tidak kalah pentingnya, adalah tingginya konsumsi energi kapal pesiar. Kapal-kapal ini merupakan pabrik terapung yang membutuhkan energi dan bahan bakar dalam jumlah besar.

Kapal pesiar ramah lingkungan fokus pada pengaturan penggunaan energi dan sumber daya. Perusahaan pelayaran besar mengadopsi berbagai teknologi inovatif untuk mengurangi konsumsi energi dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.

Misalnya, beberapa kapal memiliki panel fotovoltaik yang mengumpulkan energi matahari untuk menyalakan lampu, AC, dan perangkat lainnya. 

Untuk memanfaatkan energi angin, kapal lain menggunakan turbin angin yang dipasang di dek atas kapal, tempat angin paling kencang bertiup. Sumber energi berkelanjutan ini membantu kapal pesiar menjadi lebih ramah lingkungan.

Model kapal pesiar tertentu secara bertahap beralih ke bahan bakar alternatif yang tampaknya tidak terlalu berpolusi seperti Gas Alam Cair (LNG). LNG saat ini dianggap sebagai sumber energi fosil yang menghasilkan gas rumah kaca paling kecil. 

Bahan bakar ini rata-rata menghasilkan 15% lebih sedikit CO2 dibandingkan bahan bakar konvensional dan membatasi emisi partikel halus. Namun, hal ini diketahui menyebabkan kebocoran metana, yang merupakan 95% gas dan sangat berbahaya bagi pemanasan global. 

Meskipun demikian, penggunaan LNG memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar konvensional, karena membantu membatasi emisi CO2 dan termasuk dalam pengoperasian teknologi ramah lingkungan.

Pengelolaan sampah

Pengelolaan limbah yang efektif di kapal pesiar sangat penting untuk melindungi lingkungan. Perusahaan kapal pesiar berkomitmen untuk melindungi kehidupan akuatik dengan menerapkan strategi pengelolaan limbah di kapal.

Misalnya, Costa Cruises telah berjanji untuk mencapai nol limbah pada tahun 2025 melalui kemitraan dengan World Wide Fund for Nature (WWF). Hal ini melibatkan meminimalkan timbulan sampah, mendaur ulang, dan menilai kembali sampah sehari-hari di kapal. 

Mengurangi penggunaan plastik, sampah kertas, dan sampah lain yang tidak diperlukan melalui pemilahan dan tindakan kecil sehari-hari dapat secara signifikan meningkatkan dan membatasi dampak kapal pesiar dan penumpang terhadap lingkungan. Saat kapal berlabuh, mereka dapat mendaur ulang limbah yang terkumpul, sehingga mengurangi dampak lingkungan dari industri pelayaran.

Produk yang digunakan di pesawat

Untuk mengadopsi pendekatan pembangunan berkelanjutan, kapal pesiar perlu mempertimbangkan tidak hanya pengurangan jejak karbon tetapi juga penggunaan produk dan elemen berbeda di dalamnya.

Untuk meminimalkan dampak lingkungan dan menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan, banyak kapal pesiar telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi distribusi barang-barang plastik sekali pakai seperti gelas, sedotan, dan peralatan makan. Hal ini membantu membatasi jumlah sampah di kapal dan mengurangi risiko berakhirnya sampah di laut.

Selain itu, produk perawatan yang digunakan untuk berbagai bagian kapal harus memenuhi kriteria khusus untuk memastikan bahwa air yang digunakan dapat disaring di atas kapal dan produk tersebut tidak menimbulkan risiko apa pun terhadap perairan dan masyarakat setempat.

Perusahaan pelayaran yang berkomitmen

Banyak pemimpin pasar pelayaran laut telah mengambil langkah jelas untuk melindungi lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. MSC Cruises, Costa Cruises, Royal Caribbean, dan perusahaan pelayaran yang kurang terkenal seperti Hurtigruten dan Norwegia Cruise Line termasuk di antaranya.

Meskipun perjalanan menuju perjalanan tanpa emisi masih panjang dan berliku, kelompok-kelompok ini menunjukkan komitmen lingkungan yang tulus.

Hildea Syafitri