CHESHIRE, bisniswisata.co.id : Kapal pesiar terkenal karena menawarkan lingkungan yang damai dan indah kepada wisatawannya dengan pantai berpasir dan laut yang tenang. Namun, meningkatnya masalah kepadatan wisatawan telah mengancam pengalaman ini.
Perusahaan kapal pesiar sedang mempertimbangkan investasi di pantai dan pulau pribadi untuk mengatasi masalah ini. Meskipun Norwegia Cruise Line termasuk yang pertama membeli tanah di Bahama untuk dikembangkan pada akhir tahun 1970-an, tren ini juga mendapatkan popularitas di antara perusahaan pelayaran lainnya.
Dilansir dari tourism-review.com, banyak perusahaan pelayaran saat ini melakukan pengadaan, penyewaan, atau pencarian tanah di Bahama dan Karibia, dan laju pembangunan semakin cepat.
Para analis mengatakan perusahaan pelayaran menyuntikkan jutaan dolar untuk mengakuisisi dan membangun properti mewah. Pengembangan CocoCay milik Royal Caribbean menelan biaya sekitar $250 juta.
Perusahaan lain juga secara aktif menjalankan proyek serupa. Misalnya, Carnival Cruise Line akan membuka Celebration Key pribadinya pada pertengahan tahun 2025, sementara Disney Cruise Line akan mengirim pengunjung ke Lookout Cay di Lighthouse Point pada awal Juni 2024.
Pulau-pulau pribadi memungkinkan perusahaan pelayaran untuk memenuhi kebutuhan privasi dan ketenangan pelanggannya sekaligus memperoleh pendapatan tambahan yang tidak akan mereka hasilkan di pelabuhan umum.
Dengan memiliki pulau tersebut, perusahaan pelayaran mendapatkan keuntungan dari makanan, minuman, dan aktivitas yang dapat diikuti oleh penumpangnya.
Selain itu, pulau-pulau pribadi memberikan perasaan kemewahan dan kekayaan yang tak tertandingi. Eksklusivitas adalah aspek penting dari kemewahan. Tidak ada yang lebih menggambarkan eksklusivitas daripada menghabiskan satu hari di pulau terpencil namun pribadi.