WASHINGTON, bisniswisata.co.id: Seseorang mungkin pernah bepergian menggunakan pesawat terbang dengan kondisi yang relatif kosong. Namun, penumpang tetap dilarang pindah tempat duduk sembarangan seperti di moda transportasi lain. Mengapa?
Hal sepele itu bisa menjadi masalah besar dan berpotensi membuat pesawat mengalami kecelakaan. Itu sebabnya lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengaturnya dengan ketat.
Momen lepas landas adalah saat krusial di mana pilot perlu menyeimbangkan pusat gravitasi pesawat. Caranya, dengan mengetahui distribusi berat di pesawat dengan cermat untuk mempertahankan kecepatan udara.
Jika penghitungan tak seimbang, pesawat bisa jatuh saat lepas landas. Tak heran jika penumpang diminta tetap berada di tempat duduk dan diharuskan mengatakan kepada awak kabin apabila ingin berpindah kursi.
“Pada pesawat yang besar dan lebar, pergerakan satu orang mungkin dapat diabaikan, tetapi pada pesawat regional efeknya pada keseimbangan bisa jauh lebih dramatis,” kata Darren Patterson, pilot salah satu maskapai di AS, seperti dikutip dari laman Travel and Leisure, Senin (02/04/2018).
Patterson mengatakan penumpang tidak perlu panik berlebihan dan merasa takut bergerak di dalam pesawat. Setelah lepas landas, mereka bebas bergerak di kabin tanpa takut mengganggu distribusi berat tersebut.
Bagaimanapun juga, waktu terbaik mengubah tempat duduk adalah pada saat check-in. Penumpang bisa memilih kursi yang lebih nyaman jika mendapati pesawat tidak terlalu penuh, sesuai tiket yang dibeli.
Selain itu, beberapa kursi di dalam pesawat sengaja dikosongkan untuk alasan operasional. Jadi, jangan otomatis menganggap beberapa kursi kosong itu dapat diduduki begitu saja, sambungnya. (T&L)