INTERNATIONAL

Pangeran MBZ Ingin Investasi Wisata Pulau di Indonesia

ABU DHABI, bisniswisata.co.id: Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) menyatakan keinginannya untuk berinvestasi pariwisata bahari di sebuah pulau yang eksotikdi Indonesia. Keinginan tersebut disampaikan dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan menteri ke Uni Emirat Arab (UEA).

Mendengar keinginan Sang Putra Mahkotat, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menawarkan Pulau Mori di Morowali Sulawesi Tengah, yang masih sangat alami, indah dan udaranya sangat segar.

“Tadi, Crown Prince minta dicarikan satu pulau yang udaranya agak dingin. Pantainya bagus. Ia betul-betul mau investasi di situ, tadi kami tawarkan Tanah Mori untuk masuk ke arah itu nanti dipersiapkan,” ujar Menko Luhut seperti dilansir Antara, Senin (13/1).

Dilanjutkan, tanah Pulau Mori dinilai sangat sesuai dengan keinginan Putra Mahkota Sheikh Mohamed Bin Zayed untuk investasi pariwisata. Karena itu, dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan persiapan untuk menjadikan wilayah itu ramah bagi investasi, termasuk untuk UEA.

Selain itu, sambung Luhut, Putra Mahkota menyampaikan keinginannya untuk banyak terlibat dalam berbagai macam investasi di Indonesia. Dari perspektif investasi, UEA juga mendorong Indonesia untuk melakukan pembahasan intensif dalam rangka pembentukan Indonesia Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana abadi.

Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed memberikan kepercayaan besar kepada Indonesia dengan menyanggup dana sebesar 22,8 miliar dollar AS untuk berinvestasi di Indonesia melalui Sovereign Welth Fund bersama-sama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), juga dari International Development Finance Corporatio (IDFC) Amerika Serikat.

Saking besarnya dana yang diinvestasi, tidak berlebihan jika Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ini adalah satu deal terbesar mungkin dalam sejarah Indonesia dalam waktu singkat di negara Timur Tengah yaitu United Emirates Arab.

“Ini belum pernah ada deal sebesar ini. Dan lebih dari pada itu saya melihat tadi waktu tete a tete dan makan malam rombongan Bapak Presiden dengan, apa namanya, Crowned Princes. Pertemuan betul-betul sangat cair sekal, dan Muhammad bin Zayed ini menghormati Presiden Jokowi sebagai Big Brother dia,” kata Luhut

Ditambahkan, meskipun dirinya ditunjuk Presiden sebagai contact person, sebenarnya ini pekerjaan ramai-ramai. “Jadi berhasil pun tadi saya ini saya pikir yang kerja sama tim ya bisa menyelesaikan hanya dalam 7 bulan, bisa sih 6 bulan,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan, kepercayaan dari UEA itu muncul sejak bulan Juli yang lalu, sekitar 7 bulan yang lalu, saat Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed berkunjung di Indonesia, melakukan pertemuan yang sangat intensif dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian Presiden menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi sebagai Contact Person dari pihak Indonesia, sementara dari UEA ditunjuk satu menteri yang melakukan komunikasi secara intensif.

“Hasilnya dalam 7 bulan, kita bisa menyelesaikan perjanjian-perjanjian yang tadi di saya sebutkan (16 perjanjian, red),” terang Menlu seraya menambahkan, . Jadi, ini adalah kerja sama konkret yang dapat dilakukan dalam waktu singkat.

“Saya yakin ini merupakan refleksi dari trust dunia terhadap Indonesia. Jadi, selain masalah investasi kita juga melakukan kerja sama lainnya,” sambung Menlu. (*)

Endy Poerwanto