JAKARTA, bisniswisata.co.id: Liga Dunia Islam mengapresiasi Wakil Presiden Indonesia juga Ketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla dan Wakil Ketua DMI Syafruddin atas peranan dan kecintaannya terhadap sejarah Nabi Muhammad SAW.
“Anda memang layak mendapatkan penghargaan dan apresiasi. Semoga Allah senantiasa menjaga dan mempermudah segala urusan yang ada,” ujar Ketua Pembina Liga Dunia Islam Dr Nasir bin Mushfir Alqursy Az-Zahrony seperti yang dikutip dari siaran tertulis dari DMI, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Nasir mengucapkan selamat atas kepercayaan yang diberikan Raja Salman kepada Jusuf Kalla dan Syafruddin untuk mendirikan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia. “Saya berdoa kepada Allah semoga menempatkan Anda di sisi Nabi Muhammad SAW di Surga Firdaus yang tinggi, terimalah penghormatan kami ini,” kata Nasir.
Diakui, Sekjen Liga Dunia Islam Prof Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa menilai, Jusuf Kalla dan Syafruddin memiliki peran dan kontribusi besar terhadap rencana pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di Indonesia.
Menurut dia, dua tokoh Islam Indonesia ini menerima delegasi Liga Dunia Islam dan Yayasan As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy sangat baik selama di Indonesia. Yayasan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy dari Arab akan membangun museum perjalanan dan sejarah Rasulullah SAW di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk penguatan kerja sama kedua negara.
Pimpinan Yayasan Abdullah Nassir telah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres terkait rencana pendirian museum tersebut beberapa hari lalu. Rencananya, museum tersebut akan dibangun di komplek Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII) Yogyakarta. Saat ini sedang dibangun pembangunan Museum Nabi Terakhir di akhir jaman.
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menjelaskan dari 25 negara muslim di dunia, hanya Indonesia dipilih pengurus Yayasan Museum Rasulullah Arab Saudi untuk membangun museum Rasulullah. Keberadaan Museum ini memiliki nilai strategis dan penting bagi ummat Islam untuk mengetahui perjalanan Rasulullah maupun berkembangnya Islam di Indonesia.
Juga untuk menggaet turis muslim agar datang ke Indonesia. Museum yang diberi nama Assalamu Alaika Ya Rasulullah akan menjadi museum modern dan terlengkap dengan sistem digital atau alat peraga yang canggih,” papar Syafruddin juga Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroksasi.
Dilanjutkan, semua koleksi penting berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dalam museum. Dengan demikian umat manusia secara umum dan Islam khususnya akan mendapat informasi tentang Nabi Muhammad dan Islam yang penuh cinta kasih. “Pesan-pesan dari museum ini penting diketahui generasi saat ini dan akan datang sehingga gambaran jejak tentang islam tidak terputus,” jelasnya.
“Museum ini sendiri direncanakan memiliki luas luas paling sedikit itu 6.000 meter dan paling besar 12.000 meter persegi. Karena kami enggak bisa melewati yang ada di Saudi Arabia, karena paling besar yang dibangun di Saudi Arabia itu 12.000 meter,” ujarnya. Selain di Madinah, Museum Rasulullah juga ada di Turki. (NDY)