DESTINASI HALAL INTERNATIONAL

Masjid Nabawi, Keindahan Salah Satu Situs Suci Kedua Dalam Islam

MADINAH, bisniswisata.co.id : Masjid Nabawi merupakan situs tersuci kedua dalam Islam, setelah Masjid Al-Haram di Mekah. Itu selalu terbuka, terlepas dari tanggal atau waktu.

Situs ini awalnya berdekatan dengan rumah Muhammad, masjid asli adalah bangunan open-air dan berfungsi sebagai pusat komunitas, pengadilan, dan sekolah juga.

Dilansir dari madainproject.com, Masjid ini berada di bawah kendali Penjaga Dua Masjid Suci. Terletak di tempat yang secara tradisional merupakan pusat Madinah, dengan banyak hotel dan pasar tua di dekatnya. Ini adalah situs ziarah utama.

Banyak peziarah yang menunaikan ibadah haji pergi ke Madinah untuk mengunjungi masjid, karena hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW.

Masjid ini telah diperpanjang selama bertahun-tahun, yang terbaru adalah pada pertengahan 1990-an.

Salah satu fitur yang paling menonjol dari situs ini adalah kubah hijau di atas pusat masjid, tempat makam Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin Islam awal Abu Bakar dan Umar berada.

Kubah Hijau (القبة الخضراء ) adalah kubah berwarna hijau yang dibangun di atas al-Masjid an-Nabawi, makam nabi Muhammad dan khalifah Muslim awal, Abu Bakar dan Umar. Kubah ini terletak di sudut tenggara al-Masjid al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah.

Strukturnya berasal dari tahun 1279 M, ketika kubah kayu yang tidak dicat dibangun di atas makam. Kubah ini pertama kali dicat hijau pada tahun 1837, dan karenanya dikenal sebagai Kubah Hijau.

Ada beberapa hal yang dianjurkan ketika berada di masjid nabawi, Di dalam masjid dianjurkan mengerjakan shalat sunnah tahiyyatulmasjid, selain tentunya sholat Fardhu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bersabda:

صَلاَةٌفِىمَسْجِدِىهَذَاخَيْرٌمِنْأَلْفِصَلاَةٍفِيمَاسِوَاهُإِلاَّالْمَسْجِدَالْحَرَامَ

“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) itu lebih baik dari 1000 sholat di masjid lainnya, selain di Masjidil Haram.”

Disunahkan juga mengerjakan sholat sunah di raudhoh, yakni area Masjid Nabawi yang berada di antara mimbar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kamar beliau yang sekarang menjadi makam Nabi Muhammad.

Dalam Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

“Antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) dari taman-taman surga.”

Selesai sholat dari raudhoh, dianjurkan keluar lalu berjalan ke arah kiri menuju makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Saat sampai di makam Rasulullah, disarankan menghadap ke arah makam degan membelakangi kiblat sambil mengucap salam untuk Rasulullah.

Selanjutnya bergerak menuju makam Abu Bakar dan Umar serta mengucap salam.

Saat ziarah ke makam Rasulullah dilarang mengeraskan suara. Cukuplah suara itu terdengar bagi dirinya sendiri.

Hindari juga perbuatan mengusap-ngusap dan mencium pintu makam Nabi SAW, sebab itu termasuk perkara yang dilarang oleh Rasulullah.

Fajar Ariffadila