BULUKUMBA SULSEL, bisniswisata.co.id: Lebaran sebentar lagi. Untuk mengisi liburan lebaran berwisata ke pantai memang mengasyikkan. Menikmati udara pantai, melihat biru kehijaun laut yang begitu luas, bermain pasir yang putih apalagi sambil menikmati kuliner sea food sekaligus minum air kelapa pasti nikmat.
Kenikmatan itu dengan mengunjungi Pantai Bira di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan (Sulsel). Pantai yang memiliki pasir putih yang sangat lembut dan air laut yang begitu jernih, menjadi daya tarik tersendiri. Pastinya melancong di Pantai Bira bikin gembira karena semua kenikmatan itu ada di Pantai ini.
Lodi (29), putra daerah asal Kabupaten Bulukumba mengaku jika Pantai Bira merupakan salah satu destinasi wisata paling diunggulkan di daerah kelahirannya tersebut. “Para wisatawan dijamin bakal betah ketika berada di Pantai Bira. Mereka bisa berendam bahkan menyelam dan menikmati pasir putihnya yang lembut,” kata Lodi dengan nada bangga.
Para wisatawan yang berdatangan, lanjut dia, tak hanya dimanjakan oleh panorama alam bawah laut Pantai Bira. Melainkan keramahan warga setempat pun membuat mereka menjadi betah. “Di sepanjang Pantai Bira juga banyak pondok penginapan milik warga yang disewakan dengan harga yang sangat terjangkau,” tuturnya serius.
Kebanyakan wisatawan lokal maupun mancanegara yang memilih menginap di kawasan Pantai Bira, selain ingin mengabadikan potret alam Pantai Bira di pagi hari hingga detik-detik terbenamnya matahari, juga ada yang memanfaatkan pemandangan alamnya sebagai latar foto praweding bagi mereka yang hendak melangsung pernikahan.
“Pemandangan Pantai Bira memang sangat cantik. Selain keberadaan pasir putih seperti tepung membuat banyak orang menilai tak kalah dengan Maladewa. Juga ada bukit karang di sepanjang pantainya. Apalagi keindahan bawah lautnya. Dijamin bakal ketagihan ingin berlama-lama di sini,” ujarnya seperti dilansir laman Liputan6, Ahad (02/06/2019).
Pasir putih di sepanjang bibir Pantai Bira, tak hanya dimanfaatkan wisatawan berkunjung untuk tidur-tiduran. Ada diantara mereka bahkan menyakini manfaat lain pasir putih Pantai Bira yang alami. “Mereka yakini kalau luluran pakai pasir putih Pantai Bira, tubuhnya bisa kinclong dan putih. Jadi banyak yang luluran alami bahkan ada yang membawa pulang segempok pasir putih yang ada di sini,”.
Untuk menuju ke Pantai Bira, anda bisa menempuhnya dengan memulai dari kabupaten Bulukumba yang berjarak sekitar 40 km atau 200 km dari Kota Makassar. Bagi masyarakat yang berdomisili di Kota Makassar, bisa menggunakan transportasi umum travel dari Makassar ke Bulukumba dengan biaya 60.000 per orang. Karena letaknya yang lumayan jauh maka harganya pun setara.
Jika sudah sampai di Kabupaten Bulukumba, perjalanan selanjutnya bisa menggunakan mikrolet angkutan kota atau masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan pete-pete. Kendaraan angkot itu akan membawa anda langsung menuju ke Pantai Bira. Biaya yang dikenakan hanya 20.000 perorang.
Jaraknya yang lumayan jauh tentunya cukup menjenuhkan. Namun setelah tiba di Pantai Bira, dijamin rasa jenuh itu spontan akan sirna. Ditunggu yah kedatangannya di Pantai Bira.
Berbagai aktifitas bisa dilakukan saat melancong ke Pantai Bira. Selain keindahan alamnya, Pantai Bira juga mempunya biota laut yang mengagumkan. Jika hobi diving atau snorkeling, pelancong akan dimanjakan keindahan pemandangan terumbu karang yang indah dan aneka ikan hias yang cantik dan menawan. Dan dapat menikmati sunset sekaligus mengabadikannya untuk kenangan sekaligus dimasukan Medsos.
Untuk urusan akomodasi di sekitar kawasan Pantai Tanjung Bira, terdapat banyak homestay, vila, bungalow, dan hotel dengan tarif variatif. Jadi, tak perlu khawatir untuk berkunjung ke sana.
Dan tak kalah menariknya, sekitar Pantai Bira juga ada beberapa spot destinasi wisata eksotik menjadi pelengkap menjelajah Bulukumba, yang memiliki sekitar 25 obyek wisata, namun ada beberapa destinasi wisata yang sudah menjadi hits dikalangan wisatawan, antara lain:
#. Pembuatan Pinisi
Di Kabupaten Bulukumba terdapat sebuah desa yang dikenal dengan perahu pinisi, namanya Desa Tana Beru. Sejumlah negara memesan perahu pinisi di desa ini. Pinisi merupakan sejenis kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari suku Bugis dan suku Makassar. Umumnya kapal ini mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung hadapan, dua di hadapan, dan dua di belakang
#. Wisata Pulau
Ada dua pulau yang menjadi daya tarik wisata. Pulau Liukang dan Pulau Kambing. Pulau Liukang, terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Ada biota alam luar biasa juga snorkeling sambil berkenalan dengan beragam terumbu karang hingga ikan kecil di dalamnya. Sementara Kondisi yang sama juga ada di Pulau Kambing, namun kelabihannya ada tebing-tebing terjal membuat pulau yang satu ini terlihat elegan. Air laut di Pulau Kambing terkenal dengan warna biru kristalnya, lho.
#. Wisata Pantai
Selain Pantai Bira, juga ada Pantai Ujung Tiro, Pantai Pusahelu, Pantai Bara, Pantai Ujung Tiro, Pantai Samboang, Pantai Mandala Ria, Pantai Lemo-lemo, Pantai Kasuso, Pantai Kaluku, Pantai Marumasa, Pantai Merpati Bulukumba. Di Pantai Ujung Tiro bakal disambut dengan hamparan pantai bertebing dengan lautan biru yang mengelilinginya. Nikmati pesona karang bawah laut di Pantai Ujung Tiro yang dapat dinikmati dari atas permukaan, saking jernihnya air laut di sini. Jangan lupa buat menikmati sunset cantiknya di sini. Sedangkan Pantai Merpati Bulukumba menjadi destinasi hang out anak muda sekaligus menikmati kuliner laut sambil menutup hari menikmati keindahan matahari tenggelam.
#. Tebing Apparalang
Mau liburan di pantai bertebing yang cantik? Mampir ke Tebing Apparalang saja yuk! Bayangkan, kamu bakal disambut dengan air laut biru jernih dengan pemandangan biota bawah laut yang mengesankan. Deburan ombak yang santai, bisa kamu manfaatkan buat snorkeling maupun bersantai di atas pelampung. Tantang adrenalin kamu dengan melakukan cliff jump dari ketinggian 7 meter.
#. Gua Passea
Situs purbakala Gua Passea terletak di Desa Lembanna. Namanya diambil dari bahasa setempat yang berarti penderitaan. Objek wisata ini memiliki tipe horizontal dengan rangkaian stalagtit dan stalagmit yang indah. Di dalamnya terdapat beberapa peninggalan berumur ratusan tahun. Konon, tempat ini dihuni oleh manusia sejak abad ke-8 sebelum masehi. (redaksi@bisniswisata.co.id)