BATAM, bisniswisata.co.id: Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terkoreksi positif. Sepanjang Januari-September 2019, pergerakannya naik 5,43%. Sepanjang 2019, Batam optimistis bisa memenuhi target 2,4 Juta wisman.
Dari rentang Januari-September 2019, kunjungan wisman ke Batam mencapai 1.431.166 orang. Naik 5,43% dari periode yang sama tahun 2018. Tahun lalu, catatan wisman periode Januari-September mencapai 1.357.471 orang. “Kami sangat optimistis bisa memenuhi target,” papar Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata di Batam, seperti dilansir laman Inilah, Rabu (6/11/2019).
Dilanjutkan, pergerakan pelancong asing di Batam naik 5,43% merupakan prestasi yang menggembirakan.” Kami tetap yakin bisa memenuhi target kunjungan wisman tahun ini. Sebab, Batam menggelar program Batam Great Sale di Oktober. Batam juga menggelar even lain yang melibatkan banyak wisman,” ungkap Ardiwinata.
Dengan menyisakan 3 bulan berjalan, Batam baru memenuhi kuota 60% dari target wisman pada 2019. Artinya, Batam setiap bulan harus memenuhi kuota rata-rata 322.945 orang. Asa mereka pun tetap tinggi karena Batam memiliki potensi limpahan wisman besar sepanjang Oktober. Melibatkan 9 mall dan 218 tenan, Batam Great Sale 2019 ditarget mampu menarik 250 Ribu wisman.
Beberapa even berkonsep sport tourism di Batam juga direspons positif. Event golf Bridgestone ASEAN Amateur Open 2019 mampu menghadirkan 250 wisman, Jumat (4/10). Sekitar 300 pegolf asing juga hadir pada 14th Nongsa Cup Golf Tournament 2019, 20-21 Oktober.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, Batam masih memiliki program unggulan hingga akhir tahun 2019. “Sepajang 2019, Batam memiliki 114 agenda pariwisata. Beberapa event bahkan didukung langsung oleh Kemenparekraf. Kami juga merangkul stakeholder. Hingga akhir tahun 2019, Batam masih memiliki banyak event unggulan. Kami yakin event ini mampu menarik wisman dalam jumlah besar. Dan, terus menjaga pergerakan wisman month to month,” kata Buralimar.
Dinamika pergerakan wisman terjadi secara month to month sepanjang 2019. Komposisi wisman pada September 2019 berada pada angka 160.293 orang. Jumlah ini turun 12,9% dari Agustus yang mencapai 184.077 orang.
Pergerakan wisman pada Agustus ini jadi yang tertinggi sepanjang 2019. Meski demikian, arus wisman sepanjang September 2019 terkoreksi tumbuh 4% dari bulan sama di tahun sebelumnya. Pada September 2018, pergerakan wisman di Batam mencapai 153.944 orang. Atau, terpaut 6.349 wisman dari September 2019.
Merosot
Di tempat terpisah, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat negatif jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi DKI Jakarta. Dari sebanyak 253.176 wisatawan selama Agustus merosot menjadi 212.912 pada September 2019. Catatan BPS, kedatangan wisatawan mancanegara itu juga sudah menurun bila dibandingkan Juli 2019. Sepanjang bulan itu, kunjungan wisatawan asing sebanyak 268.258 kunjungan.
“Lima negara masih mendominasi kunjungan, yakni Cina, Malaysia, Jepang, Singapura dan Korea Selatan,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga, dalam keterangan resminya, Rabu (06/11/2019).
Secara kumulatif (Januari-September 2019), total kunjungan wisman ke DKI Jakarta sebesar 1.894.680 atau menurun 11,26% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2.135.080 kunjungan.
Wisman asal Tiongkok mendominasi dan tetap berada di posisi pertama, sedangkan wisman asal Malaysia di September 2019 menempati posisi kedua menggantikan posisi wisman asal Jepang. Wisman asal Singapura naik ke posisi keempat menggantikan wisman asal Arab Saudi, dan posisi kelima ditempati oleh wisman asal Korea Selatan.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta disebutkannya melalui dua pintu masuk. Keduanya yakni Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Untuk sepanjang September lalu, masing-masing pintu masuk itu menyumbang sebanyak 212.727 dan 185 kunjungan.
Tercatat sejumlah program itu di antaranya promosi Mice Jakarta senilai Rp 6,6 miliar yang baru diserap 23 persen. Partisipasi olahraga internasional di dalam negeri senilai Rp 3,6 miliar yang baru diserap 10,5 persen. Penyelenggaraan pameran wisata halal senilai Rp 5,9 miliar yang baru diserap 47 persen. Publikasi pariwisata pemasangan iklan media senilai Rp 10,7 miliar yang baru terserap 67 persen.
Pengadaan sound system di teater Taman Ismail Marzuki senilai Rp 15,98 miliar yang terserap 55 persen, pengadaan lahan kawasan cagar budaya makam Pangeran Jayakarta senilai Rp 23 miliar yang baru terserap 43 persen. Hingga awal November 2019, serapan APBD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar Rp 308,2 miliar dari alokasi anggaran belanja sebesar Rp560,4 miliar atau 55 persen. (ndy/Inilah)