DAERAH

Keren, Jalur Pendakian Merbabu Dipasang CCTV

BOYOLALI, bisniswisata.co.id: Pertama kali di Indonesia jalur pendakian menuju Gunung Merbabu, kini dipasang Closed Circuit Television (CCTV). Keberadaan CCTV ini untuk mempermudah pemantauan aktivitas pendakian.

“Kami memasang kamera CCTV di pos pendakian Sabana 1 dengan tiga arah agar dapat memantau langsung situasi aktivitas pendakian dari jarak jauh yakni Kantor BTNGMb Boyolali,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Edy Sutiyarto, di Boyolali Jawa Tengah, Jumat (23/11/2018).

Menurut Edy Sutiyarto, dengan dipasangnya CCTV di Pos Sabana tersebut petugas akan lebih mudah melakukan pemantauan aktivitas pendakian atau jika terjadi masalah terhadap para pendaki di kawasan itu.

Tiga kamera CCTV yang terpasang di menara di Sabana 1 jalur pendakian Merbabu di Boyolali tersebut yakni satu mengarah ke puncak Merbabu, ke area perkemahan, dan satu lainnya ke bawah atau memantau panel surya yang menjadi sumber listriknya. “CCTV ini sudah mulai dioperasikan. Kami berharap dengan CCTV diperoleh laporan dari pendaki atau pengamatan petugas atau sukarelawan yang datang langsung ke lokasi,” katanya.

Menurut dia, dengan dipasangnya kamera CCTV di Pos Sabana 1 tersebut, kini sudah ada dua titik. CCTV sebelumnya ada di kawasan Kantor Resort Selo untuk memantau aktivitas di pintu masuk pendakian Gunung Merbabu melalui Selo Boyolali.

Dia mengatakan kamera CCTV untuk sementara hanya terpasang di jalur pendakian Selo, Boyolali. Namun, pihaknya ke depan juga akan memasang di jalur pendakian lain seperti pintu pendakian di Cunthel, Thekelan, Suwanting, dan Wekas.

“Kami memilih jalur pendakian Selo Boyolali dipasang kamera CCTV karena pengunjung di lokasi itu, cukup ramai. Jalur itu, ada beberapa lokasi lahan cukup luas untuk berkemah para pendaki,” katanya seperti dilansir Antara.

Selain itu, BTNGMb juga bakal menerapkan pendaftaran untuk pengunjung yang akan melakukan pendakian ke puncak Merbabu dengan cara tiket online, tetapi sistem itu, sekarang masih tahap uji coba. Menurut dia, pembelian tiket secara online tersebut antara lain untuk memudahkan pendaftaraan pendakian bagi pengunjung yang akan naik ke puncak Gunung Merbabu dan memudahkan pengelola dalam mengawasi pendaki atau pembatasan kuota pendaki di masing-masing jalur.

Perangkat untuk pemberlakukan sistem pendaftaraan secara online, kata dia, kini sudah mulai dipasang antara lain kamera CCTV di Sabana 1. Pendaki yang akan naik ke puncak Merbabu bisa melakukan pendaftaraan melalui website resmi BTNGMb, dengan mengisi informasi identitas masing-masing pendaki. Pendaki yang sudah terdaftar, nantinya yang akan naik dan diberi gelang khusus barcode.

Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.

Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, “merbabu” berasal dari gabungan kata “meru” (gunung) dan “abu” (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda.

Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut. Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. (EP)

Endy Poerwanto