TOKYO, bisniswisata.co.id : Harga hotel di Jepang melonjak ke level tertinggi dalam hampir tiga dekade pada bulan Maret, akibat langsung dari murahnya yen dan musim bunga sakura yang memikat sejumlah besar wisatawan.
Biaya rata-rata kamar hotel per hari di bulan Maret adalah sekitar ¥20,986 (sekitar US$136), tertinggi sejak Agustus 1997 dan meningkat secara signifikan hampir 20% dari tahun lalu.
Menaikkan yen ke level terendahnya dalam 34 tahun terhadap dolar, menjadikan Jepang tujuan yang menarik bagi wisatawan yang datang. Rata-rata tingkat okupansi hotel juga meningkat menjadi 78%.
Dilansir dari tourism-review.com, pada bulan Maret, Jepang menerima rekor jumlah pengunjung sebesar 3,1 juta orang karena yen mencapai titik terendah dalam 34 tahun terhadap dolar, menjadikan negara ini sebagai tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah pengunjung nusantara sebesar 69,5%. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah pengunjung sebesar 11,6% pada bulan Maret 2019, tepat sebelum pandemi COVID-19.
Peningkatan pariwisata global, musim bunga sakura Jepang, dan liburan Paskah di luar negeri menjadi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rekor ini.
Faktor lain yang menarik pengunjung termasuk melemahnya yen saat ini dibandingkan dengan dolar dan euro, menjadikan Jepang cukup terjangkau bagi orang Amerika dan Eropa.
Hasilnya, jumlah pengunjung dari Amerika Serikat (+64.3%) dan Jerman (+66.1%) juga meningkat pesat. Sejak Oktober 2020, jumlah pengunjung bulanan ke Jepang telah melampaui angka tahun 2019.
Kepulauan ini tertutup bagi orang asing selama pandemi. Namun, pemerintah telah berupaya untuk mengembalikannya dalam jumlah besar sejak tahun 2022, karena mereka dipandang sebagai tambahan yang baik untuk mendukung konsumsi di negara tersebut.
Menurut para ahli, kenaikan harga hotel di Jepang mungkin disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja. Karena tingkat hunian yang tinggi dan tenaga kerja yang langka, tarif hotel pun dinaikkan untuk menutupi biaya tersebut. Permintaan dari wisatawan yang datang juga tinggi, sehingga kenaikan harga hotel di Jepang menjadi jelas.
Melemahnya yen telah meningkatkan pengeluaran wisatawan. Menurut data Badan Pariwisata Jepang, pengunjung asing menghabiskan ¥1,75 triliun pada bulan Januari hingga Maret, meningkat sebesar 52% dari tahun 2019. Selain itu, pembeli juga memanfaatkan potongan harga barang-barang mewah.
Harga hotel di Jepang mungkin akan terus naik jika permintaan luar negeri meningkat. Namun, dengan melemahnya yen, harga hotel tetap terjangkau bagi wisatawan asing.