JAKARTA, bisniswisata.co.id: Setelah bermain dengan kain tenun dan ikat, kali ini Ghea Panggabean berkreasi dengan menggunakan motif batik sembagi. Desainer senior itu mengolah motif batik sembagi menjadi busana Muslim atau modest dalam nuansa flokloric bergaya Bohemian. Ghea pun memberi tajuk koleksi anyar ini dengan Folklore Bohemian.
Karya anyar ini merupakan bagian dari Ghea Ramadan Collection 2018 untuk menyambut Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Ghea baru saja memamerkan koleksi ini dalam gelaran Ramadhan in Style di Plaza Indonesia, Jakarta, akhir pekan lalu.
Ghea meracik gaya Folklore Bohemian itu dalam beragam model busana modest berupa kaftan dan tunik. Merah batang dan biru indigo mewarnai koleksi yang tertuang dalam bahan sifon, jersey dan satin ini. Detail teknik print prada emas dan bordir benang emas juga terlihat pada bagian kerah dan lengan.
Ghea juga melengkapi koleksi ini dengan aneka selendang, kerudung dan turban yang senada. “Gayanya bisa dipadupadankan sesuai selera pemakai,” kata Ghea seperti dilansir laman CNNIndonesia, Selasa (29/05/2018).
Ghea mengolah corak batik sembagi dalam beberapa pilihan kain print. Sebagian koleksinya menggunakan satu corak saja dan beberapa tampilan lain memadukan beberapa corak motif sembagi dan memberikan kesan bertumpuk.
Misalnya, kaftan di bagian dada ke atas terdapat corak bunga dengan warna dasar gelap, bagian perut motif itu gunakan warna biru indigo dan bagian bawah gunakan warna merah batang.
Ghea mengaku penggunaan print motif sembagi terinspirasi dari kain sembagi atau kain dengan motif bunga dari pesisir Coromandel India. Di Indonesia, kain sembagi pertama kali muncul di Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7. Kain ini populer di Palembang, Jambi dan Lampung. Corak ini bahkan jadi simbol dan ikon batik khas Lampung.
“Motif sembagi dalam koleksi ini terinspirasi dari kain sebagi atau chintz, kain dengan motif bunga-bunga,” ujar Ghea sambil menambahkan Kesan etnik dan corak yang ramai dari motif batik sembagi ini menyerupai gaya Bohemian yang populer di Eropa.
Ditambah dengan potongan busana yang longgar serta aksesori berupa kalung dan gelang khas para pengembara itu semakin memperkuat kesan Bohemian. Gaya Bohemian merupakan gaya yang menggambarkan kaum pengembara di Eropa pada abad ke-19. Ciri khas mode ini terlihat pada nuansa etnik dan antik, corak ramai aneka warna (biasanya bunga-bunga), dan potongan yang longgar. (CIC)