YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: KRT Endro Suseno atau dikenal dengan nama Indro Klimpling menginisiasi pameran seni rupa bertajuk “Du-Wow” di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan no 7, Alun-alun utara Yogyakarta. Pameran ini dapat dikunjungi 2-25 Agustus 2020.
” Ini pameran terbesar di era COVID -19, menunjukkan seniman tetap berkarya dalam kondisi apapun dan tidak putus asa meskipun para seniman seperti juga masyarakat lainnya sejak Maret 2920 tidak ada kegiatan dan perputaran ekonomi yang layak,” kata Indro Kimpling.
Pameran ini dapat dikunjungi dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti wajib menggunakan masker dan mencuci tangan. Sebelum memasuki gallery petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung. Usia pengunjung dibatasi minimal 15 tahun.
Du-WoW diharapkan mampu memberikan suasana baru, dalam situasi dan kondisi saat ini. Kedua kelompok seni ini tumbuh dan berkembang di kawasan yang sama dan sama-sama menjalani hidup dan tantangan baru dengan persentuhan tehnologi digital dan tantangan konsumerisme.
” Pameran juga bisa dilihat lewat media sosial yang menggabungkan karya seni dari dua kelompok seni rupa Yogyakarta, Tenggara dan Liquid Colour,” tambahnya.
Pembukaan sejak Sabtu, 1 Agustus 2020 oleh Yoyok Rubiantono, Praktisi Digital Marketing melibatkan sedikitnya 12 seniman a.l Agus ‘Baqul’ Purnomo, Muji Harjo, Choerodin Roadyn, Saftari, Dadi Setyadi, Sigit Raharjo, Endro Banyu, Sumbul Pranov, Heri Purwanto, Suryadi Suyamtina Luddy Astaghis dan Yaksa Agus.
” Kegiatan ini merupakan pameran yang ke 195 di Jogja Galery dan diharapkan bisa menggairahkan semangat pelaku seni di Indonesia karena ini pameran terbesar diadakan selama masa pandemik ” tegas KRMT Endro Suseno yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Jogja Gallery.
Daru Artono, dari Jogja Gallery, dalam katalog pameran, mengatakan, pameran ini turut menandai Jogja bergerak kembali rengam beragam kegiatan seni rupa untuk menyambut Era New Normal.
Pertemuan karya seni antara kelompok Tenggara dan Liquid Colour ini merupakan persentuhan perspektif tentang kecenderungan pendekatan visual, interaksi dengan nilai-nilai tradisi.
Karya mereka juga menyikapi reaksi atas isu sosial, serta bagaimana kedua kelompok ini dalam mewacanakan gagasan. Pameran ini diharapkan memberikan suasana baru dalam situasi dan kondisi saat ini.
Luddy Astaghis, salah satu perupa, memajang dua karyanya yang masing-masing berjudul “Kita Ikuti Alurnya” dan “Sangkar Biru” yang merespon situasi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih bergulir.
Pada karya “Kita Ikuti Alurnya”, ia menuangkan banyak hal, seperti ketidakpercayaan, sikap nrimo, doa, dan harapan. Dalam karya tersebut antara lain ada visual yang ia ambil dari interaksinya dengan pedagang sayur di pasar tradisional sehari-hari.
Interaksi di mana banyak percakapan tentang Covid-19. Selain gambar, ada kata-kata dalam karya tersebut, seperti Semoga Sehat dan Jangan Khawatir. “Kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti alurnya. Lawan kita itu nggak kelihatan, kita ikuti saja alurnya,”
Sementara pada karya “Sangkar Biru”, terdapat patung-patung dari kertas yang ada dalam sebuah tabung dari mika karena kenyataannya kini kita hidup layaknya di dalam sangkar yang terkurung.
Indro Kimpling berpesan, sebelum berkunjung, pengunjung dipersilakan untuk melakukan registrasi, bisa secara daring maupun langsung di Jogja Gallery. Info lebih lanjut dapat dilihat di akun instagram @jogja_gallery.