UNGARAN, bisniswisata.co.id: Desa Wisata Munding Kecamatan Bergas Ungaran, Kabupaten Semarang Jawa Tengah disambangi 21 turis asing dari berbagai negara yang tergabung dalam International Project Based Learning (IPBL) 2019. Para Wisatawan mancanegara (wisman) itu
melakukan wisata edukasi di Kabupaten Semarang.
Para pelancong mengadakan wisata edukasi tradisi dan budaya bertemakan Pembelajaran Berbasis Proyek Internasional 2019, yang dilaksanakan selama dua hari sejak Sabtu (10/8/2019) hingga Minggu (11/8/2019).
“Dalam pelaksanaan kegiatan ini peserta tediri atas mahasiswa dari sejumlah universitas di Jawa Tengah, khususnya Semarang dan turis mancanegara dari Amerika Latin, Pakistan, Uzbekistan, Kerajaan Thai, Singapura, dan Malaysia,” ungkap Koordinator Acara Nukhan Dzu Khalimun dalam keterangan tertulis yang diterima Bisniswisata.co.id, Selasa (13/08/2019).
Kegiatan wisata edukasi ini, lanjung dia diprakarsai mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), Politeknik Negeri Semarang (Polines), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Wisata edukasi terbagi dua sesi, yakni wisata tradisi dan budaya dengan belajar Floklore yakni tradisi desa, adat, dan kebudayaan. Ada pula wisata dan edukasi terkait perayaan Idul Adha di Desa Munding. Wisman terlibat dalam tradisi Tolak Balak yakni arak-arakan keliling kampung pada malam jelang Iduladha dan mengikuti prosesi penyembelihan hewan kurban, sekaligus berwisata kehidupan adat dan budaya di Desa Munding.
Aktifitas lainnya, wisatawan asing diajak menarik tari tradisional dan tembang-tembang dolanan ke belasan anak-anak Desa Munding.
oleh Puteri Kebudayaan Jawa Tengah 2019, Arsifi Amanah didampingi Novia Rahmawati, 3rd Runner Up Puteri Kebudayaan Indonesia 2018.
Selain mengajarkan tari dan tembang dolanan, juga mengajarkan permainan tradisional pada anak-anak. Mengingat Kemajuan teknologi yang juga mendera anak-anak membuat mereka tak lagi mengenal aktivitas bermain di luar ruangan.
Dengan memperkenalkan tembang dan dolanan pada anak-anak, memunculkan motivasi bagi mereka untuk mengurangi aktivitas bermain ponsel dan bermain di luar ruangan dengan kawan-kawannya. Turis asing juga bisa semakin mengenal warisan budaya bangsa mereka agar tak punah.
Diakui, aktifitas selama di desa wisata ini merupakan wujud kerjasama yang kami jaga karena ini bukan perihal hubungan pariwisata saja tapi hubungan antarnegara perihal pengenalan pariwisata lokal Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan potensi pariwisata lokal Indonesia sampai ke mancanegara.
Selain itu, peran instansi pendidikan modern dapat menjadikan ajang pengenalan bahan pendidikan antar negara “Ke depan kami berharap semoga tidak hanya Universitas di semarang saja tapi juga universitas dan mahasiswa di indonesia menjadi promotor dalam pengenalan budaya indonesia dan keindahan adat dan budaya indonesia di mata dunia,” pungkasnya.
Desa Wisata Munding memiliki bentang alam Desa Wisata Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang sangat menakjubkan bila dilihat dari kejauhan. Pada tingkat tersebut dapat dua bukit kembar dengan pemandangan sekeliling berupa daerah persawan dan terasiring yang melingkar.
Selain itu, ada pula pemandangan hijau dari tanaman pangan berupa buah-buahan, padi, dan aneka sayur-mayur. Tak hanya pemandangan alam yang menjadi suguhan di Desa Wisata Munding, namun juga dapat melihat langsung aktivitas para petani sayuran, padi, dan buah-buahan.
“Para peserta dapat berinteraksi dan belajar tentang pertanian secara langsung pada para petani,” sambungnya. (redaksi@bisniswisata.co.id)