SOLO, bisniswisata.co.id: Bandara Internasional Adi Soemarmo rencana membuka rute baru Solo-Kuala Lumpur. Pembukaan rute baru dilakukan pada 18 September 2019. yang merupakan hasil kerja sama dengan maskapai penerbangan Malaysia Airlines. Pembukaan rute baru Solo-Kuala Lumpur ini, merupakan dampak positif dari keberadaan KA Bandara di Bandara Adi Soemarmo.
“Jadi segera dioperasikan, rencananya akan ada penerbangan dua kali dalam seminggu (reguler). Dengan adanya rute tersebut juga berpotensi untuk membuka rute Solo-Singapore. Dan kami menawarkan rute tersebut ke maskapai lain,” papar General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo, Abdullah Usman.
Seperti dilansir laman Republika, Kamis (12/09/2019) Usman melanjutkan, kemajuan Bandara Adi Soemarmo saat ini meningkatkan potensi pembukaan rute-rute baru penerbangan. Terutama ke 10 negara di Asia dan Australia. “Ke depan kita tidak hanya Kuala Lumpur, tetapi potensi SOC ini bisa sampai ke 10 Negara Asia dan 4 Kota Australia, di mana titik tersebut masuk dalam jangkauan Airbus 330, ungkapnya.
Dengan fasilitas yang ada saat ini, lanjut dia, kenapa tidak kita tawarkan. Meski nanti yang kita jual masih tetap Borobudur. Karena selama ini, orang-orang kalau mau ke sana harus lewat Bali atau Jakarta dulu.
Usman menambahkan, keberadaan KA Bandara akan memudahkan penumpang langsung menuju ke Borobudur. “Nanti bisa langsung menuju Stasiun Tugu Jogjakarta. Rencananya jalur KA Stasiun Tugu-Magelang akan dibuka kembali untuk memfasilitasi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk lebih mudah pergi ke Borobudur,” ucap dia.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose menyampaikan, di semester pertama 2019 memang ada penurunan penumpang sebesar 48 persen jika dibandingkan semester pertama 2018. Diakuinya, penurunan disebabkan oleh keberadaan jalan tol dan harga tiket pesawat yang terjadi di awal 2019.
“Kami akan terus mengembangkan Bandara. Saat di weekday penggunaan slot kita hanya 40 persen dan di weekend sebesar 65 persen. Artinya masih ada sisa, bahkan kita siap jika ada lonjakan penumpang dua kali lipat. Saat ini rata-rata penggunaan take off-landing hanya 12 slot per jam,” ucapnya.
Dan untuk apron kta nambah 5 unit, sehingga totalnya 15 apron. Tinggal gimana kita mengkonsep penumpang untuk datang ke Solo. Dengan jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia kita siap sampai Beijing dan Australia paling ujung. Terlebih Solo memiliki transportasi antarmoda yang sudah bagus,” tukasnya. (ndy)