INTERNATIONAL KOMUNITAS

PMI: Minim Kompetensi, Tidak Bisa Baca Tulis.

JEDDAH, bisniswisata.co.id: PEMERINTAH telah berupaya untuk memperbaiki tata kelola penempatan PMI di luar negeri, di antaranya pembatasan minimal pendidikan lulusan SMP bagi PMI. Namun, kebijakan ini digugat di Mahkamah Konstitusi dan kalah, dengan alasan hak warga negara.

“Banyak PMI yang berangkat keluar negeri mengalami masalah akibat minim kompetensi, bahkan tidak bisa menulis dan membaca, “jelas Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat berdialog dengan Pekerja Migran Indonesia dari berbagai latar belakang profesi di wilayah akreditas Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah.

Permasalahan senada juga dikeluhkan peserta pertemuan dari kalangan juru masak di perhotelan dan perawat. PMI setalah diwawancara ulang di Arab Saudi, ternyata tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan, khususnya kemampuan bahasa Inggris atau Arab.

Pada pertemuan di Gedung Pelayanan Terpadu KJRI Jeddah tersebut, Menaker RI juga menyampaikan hasil pertemuan “Sixth Abu Dhabi Dialogue Ministerial Consultation (ADD)” di Dubai. Khususnya hasil pertemuan dengan Menteri SDM dan Pembangunan Sosial Arab Saudi terkait penempatan pekerja migran asal Indonesia.

ADD membahas isu pelindungan bagi pekerja migran. Pertemuan ini, sambung Menaker, tidak hanya diinisiasi oleh negara pengirim, tetapi juga negara penerima.

“Komitmen perlindungan itu tidak bisa hanya bertepuk sebelah tangan. Yang mengirim ngotot memberikan perlindungan, yang menerima abai terhadap perlindungan,” ucap Menaker.

Pertemuan itu, lanjut Menaker Ida Fauziyah, membahas bagaimana memenuhi akses keadilan bagi pekerja, memfasilitasi dan meningkatkan mobilitas keterampilan antarnegara, mengatasi tantangan COVID-19 melalui kesepakatan SOP di negara pengirim dan negara penempatan, mengintegrasikan gender dalam kebijakan promosi kebijakan dan membina kerja sama internasional serta inter-regional untuk membangun sistem yang memberikan akses kepada negara pengirim untuk memantau pekerjanya di negara penempatan.

Tindak Lanjut

Kerjasma UNY- KJRI Jeddah
Workshop UNY dan KJRI Jeddah

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah menggelar workshop bersama dalam rangka menindaklanjuti rintisan kerja sama antara KJRI Jeddah dan UNY dan tindak lanjut kerja sama pendidikan dengan Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM).

Kerja sama mencakup peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan mutu para lulusan dari SIJ dan SIM. Kerja sama ini diharapkan bukan saja memperluas akses masuk bagi para lulusan kedua sekolah tersebut ke jenjang perguruan tinggi, tetapi juga  meningkatkan daya saing mereka pada seleksi masuk ke perguruan tinggi terkemuka di tanah air.

Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono sebagai narasumber, didampingi oleh Pelaksana Fungsi Pensosbud I dan II KJRI Jeddah, Kepala SIJ dan SIM serta perwakilan guru.

Sementara dari UNY hadir sebagai pembicara, antara lain, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Margana, M.Hum.,M.A. mewakili Rektor UNY dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd., M.Kes., AIFO.

Konjen RI Jeddah mengapresiasi komitmen UNY dalam mendukung peningkatan mutu pembelajaran di SIJ dan SIM.  Dua Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) ini, lanjut Konjen, merupakan sekolah pelindungan dengan misi utama melindungi hak pendidikan peserta didik. Di dua SILN tersebut terdapat ratusan peserta didik yang merupakan anak-anak dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berstatus undocumented.

Konjen juga menyampaikan potensi kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dan di Arab Saudi. Hal ini sejalan dengan Visi Saudi 2030 yang gencar melakukan peningkatan SDM melalui pendidikan, khususnya pendidikan keahlian (vocational training) dan penelitian.

Khusus kerja sama dengan KJRI Jeddah, Konjen Eko Hartono mengharapkan UNY turut membantu mengembangkan program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk memperluas jaringan friends of Indonesia dan berdirinya pusat-pusat kajian Indonesia di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi, pelatihan bagi para PMI, dan program penelitian tata kelola umrah dan haji.

Sementara itu, Wakil Rektor UNY menyatakan, kemitraan yang dirintis antara UNY dan KJRI Jeddah melibatkan ada enam pihak, yaitu pemerintah pusat di tanah air dan di luar negeri serta pemerintah daerah, akademisi perguruan tinggi, masyarakat umum, masyarakat sekolah dalam dan luar negeri, dunia usaha (industri) dan media massa.

Ditegaskan oleh  Wakil Rektor, kolaborasi antara UNY dan KJRI Jeddah serta masyarakat sekolah yang ada di Jeddah dan Mekkah merupakan nafas UNY dalam rangka menghasilkan generasi penerus bangsa.

“UNY sangat commit di dalam mengawal putra-putri yang ada di Jeddah dan Mekkah, Sekolah Republik Indonesia melalui skema-skema masuk perguruan tinggi,” ucap Wakil Rektor.

Oleh karena itu, ke depan UNY berkomitmen memfasilitasi penerimaan siswa SIJ dan SIM melalui slot khusus.*

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*