SOSOK

Nugie Jadi Aktivis Lingkungan itu Panggilan Hati

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Mengikuti panggilan hati, ia konsisten mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan dan mengajak masyarakat meminimalkan sampah. Sejak awal tahun ini, penyanyi dan aktivis lingkungan Nugie, 47, gencar mengampanyekan gerakan Rethink.

Kampanye yang dilakukannya bersama sejumlah komunitas peduli lingkungan dan kebudayaan itu mengajak masyarakat untuk berpikir ulang saat akan melakukan suatu tindakan yang berdampak buruk pada lingkungan.

“Kampanye gerakan ini difokuskan untuk wilayah urban, seperti di mal dan bioskop. Kami ingin menggugah kesadaran bahwa semua masyarakat bisa berkontribusi untuk lingkungan. Harapannya, masyarakat bisa mengurangi pemakaian barang-barang yang menghasilkan sampah,” kata Nugie, seperti dilansir laman MediaIndonesia, Sabtu (22/06/2019).

Laki-laki bernama lengkap Agustinus Gusti Nugroho itu berharap, gerakan Rethink juga dapat memengaruhi masyarakat agar menerapkan budaya ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari. Menurutnya, aktivitas ramah lingkungan perlu dilakukan setiap orang, tidak harus dalam skala besar, tetapi bisa dimulai dari diri sendiri, dari hal-hal yang mungkin terkesan sederhana.

Misalnya, lanjut Nugie, membawa botol minum sendiri saat bepergian ke mana saja sehingga tidak perlu membeli air dalam kemasan yang menimbulkan sampah plastik. Selain itu, membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi pemakaian kantong plastik, mengingat sebagian besar kantong plastik berakhir menjadi sampah setelah dipakai sekali.

“Saya sendiri berusaha menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti memilih menggunakan sepeda daripada kendaraan bermotor, juga membawa botol minum sendiri karena saya tidak ingin menghasilkan limbah dari kegiatan saya,” tutur laki-laki yang juga Duta Lingkungan Hidup itu.

Lelaki kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1971 berharap, gaya hidup ramah lingkungan yang secara konsisten diterapkannya dalam kegiatan sehari-hari itu bisa turut menginspirasi masyarakat untuk turut serta mengurangi tindakan-tindakan yang memproduksi limbah.

“Termasuk para generasi milenial. Menurut saya, generasi milenial harus lebih peduli terhadap lingkungan. Mereka yang ke depannya akan merasakan kondisi lingkungan di masa depan. Mereka juga yang akan mengajarkan generasi selanjutnya untuk peduli terhadap lingkungan,” papar pelantun Burung Gereja itu.

Panggilan hati

Pemain film Sang Pemimpi, Hati Merdeka, Rasa menambahkan, saat ini waktunya lebih banyak tersita untuk aktivitas di bidang pelestarian lingkungan ketimbang menyanyi, meski profesi yang melambungkan namanya itu juga tetap masih dijalani. Menurutnya, hal itu lebih karena panggilan hati, melakukan kegiatan yang ia senangi.

“Saya hanya menjalankan apa yang saya suka dan mengikuti panggilan hati nurani. Mungkin karena pengaruh lingkungan masa kecil juga, sejak kecil saya diajarkan kerja bakti, merawat tanaman setiap hari,” tutur adik kandung vokalis KLa Project, Katon Bagaskara, itu.

Karena itulah, Pelantun lagu Burung Gereja tak pernah merasa lelah, bahkan selalu bersemangat menyuarakan isu-isu lingkungan. Melalui karya lagu, film, seminar, diskusi, aksi-aksi kampanye, dan yang terpenting, melalui aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-harinya. (NDY)

Endy Poerwanto