SOSOK

Chintami Atmanegara Kepincut Batik Lasem

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Penyanyi sekaligus artis senior Chintami Atmanegara belakangan ini jarang eksis di dunia hiburan. Vakumnya di dunia hiburan lantaran tengah fokus di luar dunia hiburan. Wanita yang akrab disapa Tami ini, semakin fokus menekuni profesi barunya sebagai desainer.

Meski tak pernah belajar secara formal, wanita kelahiran Bonn Jerman, 14 Juni 1962 ternyata menyukai dunia perancang busana sejak kecil dan menjalaninya secara otodidak ketika melihat ibunya menjahit pakaian. Baru serius ditekuni dalam beberapa tahun terakhir.

Bakat Tami dalam mendesain busana menggunakan bahan kain tradisional, ia terapkan melalui produksi busana bermerek Nagara By Chintami Atmanegara. “Saya dari dulu memang suka mendesain sebuah busana dan sering memakai kain tradisional batik,” ujar Tami yang mengawali karier artisnya dengan bermain dalam film Tempatmu di Sisiku (1979) arahan Jopie Burnama.

Seperti dilansir laman Bintang.com, Senin (08/10/2018), sejak memakai hijab dan mulai mengurangi jadwal syuting. “Saya baru punya kesempatan untuk lebih fokus di dunia fashion yang sudah saya sukai sejak kecil,” sambung adik kandung Minati Atmanegara ini.

Chintami Atmanegara sendiri mengaku menyukai Batik Lasem karena memiliki ciri khas unik. Motifnya yang klasik, bisa terlihat detail namun dikerjakan secara tradisional. Walaupun semakin fokus dan menyukai dunia fashion, Chintami menandaskan masih menerima tawaran di dunia hiburan asalkan tak terlalu menyita waktunya.

Dilanjutkan, Batik Lasem memiliki ciri khas unik. Motifnya klasik, bisa terlihat detail namun dikerjakan secara tradisional. “Saya senang bisa mewujudkan impian saya membuat busana berbahan kain tradisional batik, saya tertarik karena ingin sekali mengembangkan kain warisan budaya bangsa yang dapat pengakuan Unesco sebagai warisan dunia itu harus kita jaga dan pertahankan kelestariannya,” ucap ibu satu anak Dio Alif Utama.

Sebagai Artis Interpretasi Terbaik pada Video Musik Indonesia 1994 dan Aktris Sinetron Terpuji Festival Film Bandung 2001 (Permata Hati) hingga kini kerap memperkenalkan karya busana kain tradisional itu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media sosial. (EP)

Endy Poerwanto