Ilustrasi hotel. Foto: Getty Images/Azman L

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Industri perhotelan mdngaku dapat tersenyum melihat peningkatan okupansi tahun 2022. Momen libur Natal dan Tahun Baru  ( Nataru) 2023 juga dipersiapkan untuk menarik lebih banyak tamu.

Ketua Umum Himpunan Humas Hotel (H3) Yulia Maria mengungkapkan bisnis hotel tahun ini sudah lebih baik dibandingkan tahun 2021. Hal itu diungkapkannya pada Putu Intan dari  detikTravel. Bahkan Yulia menyebut, bisnis hotel sudah kembali seperti sebelum pandemi COVID-19.

“Di tahun 2022 ini bisnis hotel dikembalikan ke tahun 2019. 2022 sudah mulai naik terus. Dengan isu ada COVID-19, itu jalan terus,” katanya saat ditemui di Artotel Casa Kuningan, Jakata Selatan.

Yulia menjelaskan, peningkatan ini dipengaruhi kebijakan pemerintah yang melonggarkan mobilitas masyarakat. Saat ini, pembatasan terkait pencegahan COVID-19 sudah diserahkan ke masing-masing hotel.

“Pembatasan itu menjadi pembatasan mandiri menurut kami. Jadi dikembalikan lagi ke hotel, pelaksanaan CHSE tetap berjalan,” ujarnya.

Peningkatan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang tercatat sudah melampaui level sebelum pandemi COVID-19 pada Oktober 2022. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPD), TPK hotel bintang per Oktober 2022 adalah 52,31 persen.

Dibandingkan dengan Januari dan Februari 2022 atau sebelum pandemi COVID-19, TPK hotel bintang lebih tinggi, di mana pada Januari sebesar 49,71 persen dan Februari sebesar 49,22 persen.

Sementara itu, momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) diharapkan akan mendongkrak okupansi hotel lebih tinggi lagi. Jelang Nataru, pemesanan hotel sudah mencapai 90 persen.

Yulia memaparkan, hotel-hotel sudah mempersiapkan aneka perayaan Nataru untuk menggaet tamu. Mulai dari makan malam spesial hingga festival.

“Perayaan di malam tahun baru semua hotel pasti ada. Orang-orang akan menunggu karena ini menjadi perayaan pertama (sejak pandemi). Kita lihat tanggal 31 akan seheboh apa,” ujarnya.