QATAR, bisniswisata.co.id : Benteng Al Zubarah yang ikonis dapat ditemukan di garis depan kota pemancingan dan perdagangan mutiara yang dulu ramai. Benteng Al Zubarah kini telah diubah menjadi museum.
Dilansir dari iloveqatar.net, Benteng Al Zubarah dan situs arkeologinya dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2013 karena menjadi situs penting dalam melestarikan kekayaan sejarah budaya dan cara hidup di Qatar.
Prasasti pada instalasi yang terletak di sisi kiri benteng menunjukkan nilai universal Al Zubarah yang luar biasa sebagai kota perdagangan perkotaan dan kota penyelaman mutiara, sebuah tradisi yang mempertahankan pemukiman pesisir utama di wilayah tersebut dari awal masa Islam hingga awal periode modern.
Benteng ini menampilkan arsitektur Arab tradisional yang indah dengan tembok setebal satu meter yang melindungi penghuninya dari penjajah dan menjaga mereka tetap sejuk selama musim panas.
Jendela kayu diamankan dengan batang logam, dan pintu kayu diamankan dengan kunci baut geser tradisional.
Setiap sudut benteng memiliki menara, tiga lingkaran, dan satu struktur persegi panjang. Setiap sisi dan menara memiliki pameran kecil untuk dijelajahi.
Di sebelah kanan pintu masuk, pengunjung akan melihat dinding yang dihiasi foto hitam putih desa Zubarah yang ditinggalkan. Setiap bingkai menampilkan reruntuhan dan struktur kota yang pernah hidup.
Ada juga bangku kayu dimana para tamu dapat bersantai dan menikmati galeri. Sumur benteng Al Zubarah memiliki kedalaman hingga 10 meter dan digunakan untuk menyediakan air minum segar sepanjang tahun.
Itu digali dengan tangan melalui batu kapur dammam yang keras untuk mengakses air bersih.
Dulu, ember kayu diturunkan ke dalam sumur untuk menampung air minum. Namun, hari ini benar-benar kering dan telah dibarikade dengan aman.
Laut sangat penting bagi penduduk Al Zubarah karena memberikan rezeki, kekayaan, dan perdagangan. Sumber makanan utama berasal dari ikan, penyelam mutiara menjelajahi perairan dalam untuk mencari kekayaan, dan pedagang menggunakan pantai Al Zubarah untuk membawa perdagangan luar negeri.
Di ujung area, pengunjung akan menemukan meja interaktif di mana setiap piring bundar berisi informasi tentang tumbuhan atau hewan satwa liar, dan saat diangkat, piring tersebut akan menampilkan gambarnya.
Pameran ini memperkenalkan proyek Arkeologi dan Warisan Islam Qatar (QIAH), sebuah inisiatif Museum Qatar (QM) bekerja sama dengan Universitas Kopenhagen, yang melibatkan tim ahli yang menggali situs warisan dan area lain di Qatar untuk mempelajari dan mengungkapnya. sejarah yang beragam.
Terdapat juga pameran Fragmen Masa Lalu, di mana pengunjung akan menemukan informasi tentang artefak yang ditemukan dari apa yang digunakan orang Qatar awal setiap hari.
Ini termasuk pemberat yang digunakan oleh penyelam mutiara, keramik, cangkir kopi, peralatan dapur, dan lainnya dari abad ke-18 hingga ke-19.