2018, Ditargetkan 36 Juta Wisnus Kunjungi Ibukota

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menargetkan sebanyak 36 juta wisatawan nusantara (Wisnus) mengunjungi Jakarta pada tahun ini.

“Tahun ini kami menargetkan sebanyak 36 juta wisatawan nusantara mengunjungi Jakarta,” ujar Alberto Ali, Kepala Bidang Informasi dan Pengembangan Pariwisata Disparbud DKI Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman Berita Jakarta, Rabu (17/10).

Dilanjutkan, dari target tersebut hingga September 2018 tercata sebanyak 24,3 juta Wisnus telah melakukan kunjungannya ke Jakarta.
Juga masih optimistis target tersebut akan tercapai karena didukung adanya event-event besar di Jakarta, seperti Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, dan nanti juga ada event pameran Big Bang Jakarta 2018 yang diadakan pada 22 November 2018 hingga 1 Januari 2019. “Kami opitimistis target 36 juta wisatawan nusantara tersebut akan tercapai,” tandasnya.

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang 2018 ditargetkan sebanyak 2,8 juta wisman mengunjungi Jakarta. Target 2,8 juta pelancong asing itu berdasarkan tren peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. “Kami optimistis, target 2,8 juta wisatawan mancanegara dan 38 juta wisatawan lokal di tahun 2018 akan tercapai,” sambungnya.

Data dari Disparbud DKI menyebutkan, pada tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta sebanyak 2.512.005 orang dan wisatawan lokal sebanyak 31.645.333 orang. Tahun 2017 tercatat sebanyak 2.658.055 wisatawan mancanegara dan 35.464.110 wisatawan lokal datang ke Jakarta. “Hingga Juli 2018, wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta mencapai 1.577.890 wisatawan,” tandasnya.

Sebelumnya Ketua Tim Pelaksana Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018, Haryadi BS Sukamdani menilai setiap orang tahu Jakarta adalah kota pusat pemerintahan dan perniagaan. Tidaklah heran jika kehadiran Jakarta yang selalu padat dengan kesibukan rutinitas jarang dijadikan destinasi liburan bagi wisatawan.

Padahal, di Ibu Kota Indonesia ini, para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara dapat menjelajahi sisi lain Jakarta sebagai kota yang penuh saat hari kerja. Ada beragam museum, tempat-tempat bersejarah, hingga daerah pesisirnya yang cukup memukau, dan tentu dapat dijelajahi lebih dalam.

Diakui Kota Jakarta yang terkenal dengan kemacetannya telah menarik perhatian dan kunjungan wisman, hingga memperoleh 2,6 juta kunjungan wisman pada 2017 dan tahun 2018 diharapkan bisa meningkat menjadi 4,5 juta seperti Bali.

Menurutnya, untuk mendapatkan angka dan memenuhi target tersebut, pemerintah provinsi memerlukan strategi yang tepat. Salah satunya cara dengan membuat paket wisata Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 dan memasukkan Jakarta dalam paket wisata tersebut.

“Perolehan hot deals saja tidak akan efektif, tanpa produk yang berkualitas juga akan sulit mencapai target, maka harus dijalankan bersama dengan semua stakeholder secara terintegrasi. Dalam paket ViWI Jakarta masuk daftar cluster bersama Kepri (Kepulauan Riau), Bali, dan 18 dest target ViWI lainnya,” lontarnya.

Hariyadi menyebutkan pemerintah harus bersama-sama merumuskan apa yang bisa dilakukan. Pasalnya, potensi hotel saat akhir pekan di Jakarta saja perolehan kunjungannya masih terbilang sedikit dan perolehan kursi pesawat juga masih kurang. “Untuk itu, kita bersama-sama di sini mempromosikan Jakarta agar dikunjungi oleh wisman tidak hanya pada akhir pekan saja, tapi juga hari lainnya dan mereka pun bisa mengeksplor ke daerah lain,” sambung Hariyadi.

Ada 39 paket ViWI yang sudah bisa dipesan langsung dalam laman Indonesia.tavel, dari total 250 paket wisata dan 18 destinasi yang disiapkan. Hariyadi menjelaskan pemerintah berharap kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan hari ini bisa menjadi salah satu cara untuk meraih target-target tersebut.

“Tidak hanya itu saja, Rakernas juga diharapkan bisa menjawab pandangan skeptis dan pesimis masyarakat, khususnya pengamat pariwisata yang mencari cacat yang dilakukan pemerintah. Pasalnya, semua pandangan itu tidak tepat, karena hal ini tidak semata-mata hanya program pemerintah saja, tapi diharapkan bisa menyejahterakan rakyat,” tambahnya. (EP)

Endy Poerwanto