NASIONAL

Segera Cair, Bank Dunia Pinjami US$300 Juta untuk Pariwisata

JAKARTA. Bisniswisata.co.id: Pengembangan 10 destinasi wisata baru, memang serius dikerjakan sekaligus mengejar target kunjungan wisatawan sebesar 20 juta turis pada tahun 2019. Keseriusan itu dengan meminjam dana ke Bank Dunia sebesar US$300 Juta atau sekitar Rp3,9 triliun untuk membangun infrastruktur dan akses menuju destinasi wisata.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengakui dana pinjaman dari World Bank US$300 juta disepakati pada akhir 2017, segera cair satu dua bulan ke depan. Sepertiga dari nilai utang itu, dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur bandara Sibisa di Kabupaten Toba Samosir, untuk menunjang destinasi Danau Toba, Sumatera Utara.

“Sekarang lagi proses pencairan pinjaman itu. Bu Ani (Menteri Keuangan) cerita sama saya bahwa mungkin dalam satu-dua bulan ini segera cair. Nah, itu nanti sekitar US$100 juta atau Rp1,3 triliun akan masuk pengembangan area Bandara Sibisa,” ungkap Menko Kemaritiman dalam keterangan tertulis, Ahad (4/2/2018).

Karena itu, Menteri Luhut juga meminta kepada Bupati Tapanuli Utara agar menata Bandara Silangit. Mengingat, kawasan itu akan menjadi hub wisata dari Asia Selatan ke Asia Tenggara. “Saya sudah bilang ke Pak Bupati tatalah itu Silangit dengan bagus. Jangan pula sembarangan penatataannya. Tatalah dengan arsitektur Toba, arsitektur batak modern, itu juga pesan dari Pak Presiden,” ujarnya.

Dalam memajukan pariwisata Danau Toba, sambung dia, telah bertemu dengan CEO AirAsia Tony Fernandes didampingi Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno di sela-sela even World Economic Forum di Davos beberapa waktu lalu. “Saya sudah ketemu Tony Fernandes, dia janji akan bawa turis dari India, Tiongkok, dan Filipina ke Danau Toba,” sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rido Matari Ichwan, mengungkapkan ada tiga tujuan wisata yang segera dikembangkan lebih dulu oleh pemerintah, yang membutuhkan dana US$300 juta atau sekitar Rp3,9 triliun dari pinjaman Bank Dunia

Tiga Destinasi wisata itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah) dan kawasan Mandalika (Nusa Tenggara Barat), yang pengembangan infrastrukturnya mendapat bantuan pinjaman dari Bank Dunia.

Kementerian PUPR diakuinya sudah menganggarkan Rp766 miliar untuk pengembangan tiga destinasi tersebut pada tahun anggaran 2017. Namun, karena masih membutuhkan tambahan anggaran, sokongan dana dari Bank Dunia sangat dibutuhkan, terutama untuk membangun akses jalan menuju tempat-tempat wisata. “Misalnya kami bantu dari jalan nasional, provinsi, sampai ke lingkungan pariwisata,” ujarnya.

Selain itu, sebanyak US$ 6 juta diantaranya digunakan untuk pembuatan rencana induk terintegrasi yang melibatkan konsultan internasional. Pasalnya, pembanguna obyek wisata harus menyesuaikan dengan standar turis mancanegara yang menjadi target kita, salah satu fasilitas yang akan menggunakan standar internasional antara lain toilet-toilet yang berada di kawasan pariwisata. Meski demikian, dia memastikan penataan kawasan pariwisata tetap akan mempertahakan tradisi setempat.

“Arahan Pak Wapres, kita membangun bukan berdasarkan kesukaan kita, tetapi menyesuaikan dengan kesukaan mancanegara. 60% turis yang ke Indonesia kan untuk wisata budaya termasuk kuliner, kita mencoba mengadaptasi terhadap itu,” sambungnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto