SOSOK

Menko Luhut Tak Ingin Bandara Bali Utara Mangkrak

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sempat dihentikan, kini pembangunan Bandara Bali Utara kembali dikerjakan. Bandara dengan total investasi sebesar Rp 27 triliun itu, sangat dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata Bali yang tidak hanya terkosentrasi di wilayah Selatan Bali, namun juga dapat merata hingga Utara Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin memastikan investor pembangunan Bandara Internasional Bali Utara serius. Ia ingin agar pembangunan bandara tersebut sesuai target atau tidak mangkrak.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015 ini ‎mengaku telah bertemu dengan pihak PT Bandara Internasional Bali Utara, dan menyaksikan paparan tentang pembangunan Bandara Bali Utara. Namun, dia ingin mendapat penjelasan lebih detail.

“Bali Utara sekarang, tadi sudah paparan, tapi saya minta paparan detailnya dalam minggu depan,” kata menteri kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Seperti dilansir laman Liputan6.com, Luhut mengungkapkan, pembangunan Bandara Bali Utara membutuhkan investasi Rp 6,3 triliun, pendanaanya tidak mengandalkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Luhut yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 – 2001 saat era Presiden Abdurrahman Wahid (1999 – 2001) ini ingin mengetahui sumber pendanaan dan kosultan pembangunan bandara tersebut, agar‎ pembangunan Bandara Bali Utara dilakukan sampai tuntas tidak hanya sekedar peletakan batu pertama.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin pembangunan Bandara Bali Utara mengikuti konsep pembangunan Bandara kediri. “Supaya kita tau pendanaan mereka Rp 6,3 triliun itu dari mana saja karena ini non APBN, ‎ Kemudian siapa konsultannya, dan sebagainya. Jangan nanti proyek dibilang iya, peletakan batu pertama, enggak jalan,” tuturnya.

Luhut pun menginginkan, pembangunan Bandara Bali Utara mengikuti konsep pembangunan Bandara kediri, yang membutuh‎kan dana Rp 5 triliun dengan sumber pendanaan dari Gudang Garam. ‎”Rp 6,3 triliun. Mereka semua non APBN, kalau dia semua biarin aja. Tapi kita juga pingin seperti Kediri,” tandas Luhut yang pernah menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura. (LEO)

Endy Poerwanto