EVENT KOMUNITAS

CSC dan IMS Rayakan Acara Syukuran Sebagai Juara Umum Renang

Fun and health menjadi dasar kegembiraan para Indo Master Swimmers dengan kalungan medali di leher

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sabtu pagi suasana kolam renang Cilandak Town Square ( Citos) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan sudah ramai oleh anggota  Citos Swimmer Community ( CSC ) dan Indo Master Swimmers ( IMS) yang berkumpul di bawah tenda tepat dipinggir kolam.

Suara koor lagu Batak Lisoi- lisoi dari Sumatra Utara terdengar meriah dengan teriakan-teriakan yel-yel dan acara foto hampir di semua sudut kolam. Kaos IMS warna warni dan spanduk-spanduk yang ada menambah kemeriahan Sabtu pagi ( 13/1).

Ada beragam makanan terhidang mulai dari nasi kuning dari panitia, lontong Medan dari ibu Subhan, Asinan Bogor dari bisniswisata.co.id di meja bawah tenda. Hari ini memang komunitas CSC dan Indo Master Swimmers ( IMS) selain latihan bersama juga ada pembagian medali dan sertifikat, briefing agenda 2018 di samping makan tumpeng bersama tentunya.

Soalnya dari16 anggota CSC yang mengikuti test event Road to Asian Games 2018 pada 9 Desember 2017 lalu dibawah bendera IMS, sedikitnya memperoleh 23 medali meski dua anggota yang sudah mendaftar gagal ikut lomba.

Pada acara bertajuk Indonesia Open Aquatic Championship  yang berlangsung 5-15 Desember 2017 di Aquatic Stadium, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, IMS merajai perolehan medali sebagai juara umum.

Kegiatan ini merupakan rangkaian test event cabang olahraga akuatik menjelang Asian Games pada Agustus mendatang. Oleh karena itu untuk menyemangati para peraih medali maupun yang belum mendapat medali acara seremonial inipun digelar dengan suasana yang  penuh keakraban.

CSC yang anggotanya kebanyakan warga senior menjadikan aktivitas renang bukan sebagai olahraga rekreasi saja, tetapi juga terbukti menjadi olahraga prestasi meski usia mereka yang berlomba sudah mencapai 50- 82 tahun.

Acara Syukuran

Menurut Dyah Eko Vitatya, Bendahara IMS, meski pertandingan sudah lebih dari  sebulan lalu namun acara syukuran dan foto bersama baru dilakukan hari ini ( 13/1) berhubung banyak anggota yang melewatkan libur akhir tahun.  

Para peraih medali berfoto bersama di kolam renang Citos

Acara hari ini  selain pembagian medali sekaligus memperingati ulang tahun ke empat Indo Master Swimmers ( IMS) yang menaungi sejumlah club seperti CSC untuk bisa bertanding di berbagai event nasional maupin internasional.

Para peraih medali itu rinciannya adalah Rahardjo Djojonegoro yang bertanding di kelas umur 77 tahun dan menyabet 6 medali  emas untuk 200 m  free,  50 m  back, 50 m butterfly , 3 / estafet  4x 50 m

Spesialis jantung dan pembuluh darah yang menjadi dokter dari empat presiden di negri ini, Brigjen Purn.  Dr Ibrahim Ginting , kelas umur 82 tahun,  memperoleh 3 medali emas dari 50 m  free, 50 m  back,  1 estafet  dan  50 m  breast  yang menyabet satu medali perunggu.

Imam Syahlani di kelas umur 50 tahun memperoleh 3 emas dari  200 m free ,  2 estafet  4x 50 m  dan satu perunggu dari  50 m  back. Sementara Dyah Eko Vitatya yang berlomba di kelas umur 55-59 memperoleh satu emas dari  estafet  4x 50 m  dan satu perunggu dari 200 m gaya bebas (free).

Peraih medali lainnya, Jenderal Pol. purn. Roesmanhadi,  mantan Kapolri periode 1998 – 2000 di era Presiden BJ Habibie yang bertanding dikelas umur  71 tahun mendapat medali emas dari estfet 4 x 50 m dan satu perunggu 50 m  free .

Anggota lainnya yang meraih masing-masing satu emas adalah Herdjadiono kelas umur 73 tahun,  200 m  free, Kukuh Kumara kelas umur 60 tahun untuk 50 m  brest dan Denny  Izra, kelas 49 tahun lewat estafet.  Begitu pula persembahan dua medali perak masing-masing oleh Adji, kelas umur 66 tahun serta Pandu, kelas umur 55-59 lewat  estafet 4 x 50

Pengurus IMS bersama MC Didi saat briefing program 2018

Perolehan 17 emas, 2 perak dan 4 perunggu yang diperoleh anggota CSC  memang patut disyukuri karena  dalam hal motivasi jelas memacu semangat warga senior untuk bertanding lagi dalam nomor master ini. Apalagi dalam deretan tamu yang datang dari IMS ada Dr. Anita Sapardjiman, MARS mantan atlet renang dekade 1970-an.

Anita yang hadir bersama sang bunda,  Kartini Sapardjiman yang kini menjadi penggiat renang master mengatakan pada Indonesia Open Aquatic Championships lalu menggunakan ukuran FINA dimana kategori master itu adalah mereka yang berusia 40 tahun ke atas dan kelasnya per 5 tahun jadi 40-44 dan seterusnya.

Anita mengakui bahwa kejuaraan tingkat master memang cukup diminati, apalagi kesadaran hidup bugar di usia lanjut sudah sangat baik. “Renang merupakan satu cabang olah raga yang banyak manfaat bagi peningkatan kebugaran dan sekarang sudah banyak kompetisi dilakukan untuk nomor master,” ungkap Ketua IMS ini.

Untuk tahun 2018 , Anita menjadwalkan partisipasi di berbagai kompetisi master di luar negri seperti bulan April di Singapura, bulan Juli di Jepang, April ada kompetisi pula di Australia dan September di Malaysia.

“Melihat semangat anggota maka untuk tahun ini kami punya pelatih khusus yaitu Suroyo untuk membimbing anggota dalam ber kompetisi,” ungkap Anita yang sejak usia 10 tahun juga sudah dilatih coach Suroyo ini.

Suroyo, pelatih klub renang Baruna sejak tahun 1970 mengatakan senang didaulat menjadi pelatih perenang warga senior. “ Kalau dulu melatih atlit cilik sekarang melatih lansia yang sudah memiliki keterbatasan. Jadi buat teman-teman kategori master program pelatihan sangat tergantung usia dan kalau lomba jangan terlalu bersemangat. Programnya fun and health saja dan pakai jam yang tetap untuk meningkatkan kecepatan,” kata Suroyo.

Berorientasi pada kesehatan menjadi prioritas Dr. Ginting Ibrahim. Dia bercerita bahwa umur 70 tahun  divonis menderita saraf terjepit (HNP) dan setelah itu rutin berenang di kolam Citos.

Dia mengakui setelah menyabet 4 medali di Indonesia Open Aquatic Championship maka  anak, cucu dan istri terkagum-kagum dan sibuk posting keberhasilan ayah atau bolang ( kakek) mereka di berbagai media sosial yang dimiliki.

Dieter Machate, 60 tahun asal Austria yang sudah tiga tahun menjadi anggota IMS senang bisa berkumpul dengan anggota komunitas IMS termasuk dengan CSC sebagai tuan rumah.

Ekspatriat yang tampak lebih muda dari usianya ini sudah 25 tahun tinggal di Indonesia dan sampai usia 30 tahunan aktif sebagai keeper di polo air. “ Di usia senior dengan adanya komunitas renang saya jadi aktif lagi dan berkumpul dengan teman-teman seusia atau  dengan mereka yang muda membuat saya merasa lebih muda,” kara Dieter Machate.

Berenang, menjalin pertemanan dan saling melatih untuk kemajuan prestasi masing-masing menjadi ciri dari komunitas para master swimmers ini.  Fun and health tentunya menjadi prioritas.

 


 

 




 



Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)