TRANSPORTASI

AirAsia: Persoalan Pariwisata Jangan Cuma Dibebankan Maskapai

BANGKOK, bisniswisata.co.id: AirAsia Indonesia bakal menutup rute penerbangan langsung Padang-Singapura yang baru dibuka tiga bulan ini. Tingkat keterisian (okupansi) kursi yang rendah menyebabkan AirAsia menutup rute tersebut mulai 17 Mei 2018.

CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menjelaskan penutupan tersebut bisa bersifat sementara. Pasalnya, ada kemungkinan maskapai tersebut membuka kembali rute tersebut di masa depan. “Penutupan sementara. Sampai kapan kami tidak tahu,” kata Dendy di sela konferensi pers #Halfbillionguestflown di Bangkok, Thailand, Selasa (14/5).

Dilanjutkan, tingkat keterisian kursi rute itu di bawah 60 persen. Untuk itu, beberapa waktu lalu, manajemen AirAsia berkomunikasi dengan kementerian pariwisata dan Pemerintah Sumatera Barat untuk membicarakan rencana penutupan rute itu. “Kami bukan maskapai pemerintah. Kalau bleeding tidak disubsidi, jadi kami tutup,” kata Dendy.

Dendy menegaskan persoalan pariwisata Indonesia seharusnya tak hanya dibebankan kepada maskapai. Berkaca pada Bandung, semua fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel, factory outlet, dan tempat wisata menunjang, sehingga mendorong wisatawan untuk kembali lagi ke Bandung.

“Ini teamwork, kami sudah bukakan akses, tapi kalau hotel di sana belum memadai, dan fasilitas lainnya belum mendukung, bagaimana? Lihat dari kesuksesan Bandung-Malaysia,” kata Dendy.

Menurutnya, penutupan rute dalam bisnis penerbangan merupakan hal yang wajar. Apalagi untuk maskapai yang bukan pelat merah. Untuk itu, penutupan rute tetap bakal dilakukan kendati Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berharap agar AirAsia tak menutup sepenuhnya dan hanya mengurangi jumlah penerbangan.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengaku pihaknya bakal mengevaluasi promosi wisata yang paling efektif, seiring penutupan rute penerbangan yang dilakukan oleh Airasia. “Dari penuturan mereka (Airasia), ada kerugian sekitar Rp5 miliar dalam waktu tiga bulan,” ungkap Wagub seperti dilansir laman CNNIndonesia.com, Rabu (16/05/2018).

Abit pun memastikan bakal memperbaiki fasilitas pariwisata di wilayahnya. Selain itu, pihaknya juga akan mengundang pakar pariwisata dari Singapura ke Sumatera Barat guna meluhat obyek wisata dan membantu promosi ke negeri jiran tersebut.

Kendati Airasia menutup rute Padang-Singapura, maskapai ini justru menambah frekuensi penerbangan Padang-Kuala Lumpur dari dua kali menjadi tiga kali dalam satu hari. Hal ini, diharapkan dapat mendorong wisatawan asing dari negara tersebut, guna mensubtitusi ditutupnya penerbangan Padang-Singapura. (NDY)

Endy Poerwanto